Anggaran Minim, BPBD Cianjur Tetap Sosialisasikan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana

01 Nov 2024, 06:32:41 WIB Cianjur
Anggaran Minim, BPBD Cianjur Tetap Sosialisasikan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana

Keterangan Gambar : Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya.


Pinusnews.id - Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Asep Kusmana Wijaya mengungkapkan, banyak cara untuk tetap sosialisasikan pencegahan dan kesiapsiagaan (PK) bencana di Cianjur meski anggarannya terbilang minim.

Diketahui, di APBD 2024 ini Bidang PK BPBD Kabupaten Cianjur hanya mendapat alokasi sekitar Rp300 juta yang digunakan untuk berbagai kegiatan sosialisasi, simulasi, peningkatan kapasitas, hingga pembuatan rencana kontijensi (renkon).

"Jelas setiap kegiatan tersebut pasti membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, seperti pembuatan renkon yang memang mahal sedangkan anggarannya kecil," kata Asep, Kamis, 31 Oktober 2024.

Baca Lainnya :

Meski begitu, Asep menyebut ada beberapa kegiatan yang menggunakan dana dari dokumen pelaksanaan anggaran (DPA), seperti pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di beberapa kecamatan, juga simulasi penanganan Bencana tsunami di wilayah pesisir Cianjur Selatan pada Mei 2024 lalu.

"Saat itu kita libatkan 90 Relawan Tangguh Bencana (Retana) dari 18 desa pesisir di tiga kecamatan yakni Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta," jelas Asep.

Akan tetapi, lanjutnya, banyak juga kegiatan sosialisasi yang tidak ada DPA seperti saat diundang menjadi narasumber PK di berbagai instansi.

"Beberapa waktu lalu juga kita diundang oleh Polres Cianjur untuk memberikan edukasi dan pelatihan penanganan bencana (PB). Tapi penyelenggaranya bukan BPBD," ujarnya.

Tak hanya itu, menyiasati minimnya anggaran sosialisasi maka pihaknya membuat imbauan ke sekolah yang ada di Cianjur baik itu PAUD, SD, SMP, dan SMA sederajat untuk sosialisasi PK. 

Selain itu, BPBD Kabupaten Cianjur bersedia memberikan ilmunya secara cuma-cuma. Sekolah cukup menyiapkan waktu.

"Dan beberapa sekolah menanggapi positif dan meminta kami untuk memberikan pelatihan pencegahan dan penanganan bencana. Kita pun akan sediakan praktisi dan narasumbernya secara gratis. Ini dalam rangka untuk bisa laksanakan sosialisasi tanpa menggunakan anggaran," beber Asep.

Tingginya antusias sekolah di Cianjur untuk menerima sosialisasi, tak luput dari trauma para murid, tenaga pengajar, hingga orang tua siswa setelah diguncang gempa hebat 5,6 magnitudo pada 21 November 2022 silam.

"Karena musibah 2 tahun lalu, mereka akhirnya antusias untuk mengetahui bagaimana caranya menghadapi bencana, khususnya gempa bumi. Kita pun pada akhirnya perlu menyesuaikan cara penyampaian materi karena yang dihadapi adalah anak-anak," tandasnya. (dens).




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment