- Tim Hukum Herman-Ibang Resmi Menggugat Hasil Pilkada Cianjur 2024 ke MK
- Pejabat BAZNAS Hilman Saukani Dampingi Bupati Herman Suherman Tinjau Bencana Alam di Cianjur Selatan
- Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia: Korupsi Musuh Besar
- Diprioritaskan Penanganan dan Pendataan Korban Pasca Bencana Alam di Cianjur Selatan
- Perbaikan Jalan Rusak Akibat Bencana di Sukabumi dan Cianjur Terus Berlangsung
- Presiden Prabowo Subianto Apresiasi Mekanisme Pengendalian Inflasi di Tanah Air
- Budi Karyawan: Tahun Depan Program Pemasangan Pipa Air Bersih, Gratis
- IPM Jabar Terus Meningkat dalam 5 Tahun Terakhir. 2024 mencapai 74,92
- Presiden Prabowo Optimistis Potensi Besar Indonesia untuk Capai Target
- Bencana Hidrometeorologi Merusak Puluhan Sekolah di Kabupaten Cianjur
Anggaran Minim, BPBD Cianjur Tetap Sosialisasikan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana
Keterangan Gambar : Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya.
Pinusnews.id - Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Asep Kusmana Wijaya mengungkapkan, banyak cara untuk tetap sosialisasikan pencegahan dan kesiapsiagaan (PK) bencana di Cianjur meski anggarannya terbilang minim.
Diketahui, di APBD 2024 ini Bidang PK BPBD Kabupaten Cianjur hanya mendapat alokasi sekitar Rp300 juta yang digunakan untuk berbagai kegiatan sosialisasi, simulasi, peningkatan kapasitas, hingga pembuatan rencana kontijensi (renkon).
"Jelas setiap kegiatan tersebut pasti membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, seperti pembuatan renkon yang memang mahal sedangkan anggarannya kecil," kata Asep, Kamis, 31 Oktober 2024.
Baca Lainnya :
- Sejumlah Kampung di Agrabinta Cianjur Dikepung Banjir dan Longsor
- Panwascam Sukaluyu Lantik 170 Anggota PTPS
- 918 Burung Digantangkan, Kontes Burung di Pendopo Tumaritis Semarak Luar Biasa
- Dinas Pertanian Buka Bazar Murah untuk Umum
- Jasad Nelayan Tengelam di Pantai Cigebang Cianjur Ditemukan
Meski begitu, Asep menyebut ada beberapa kegiatan yang menggunakan dana dari dokumen pelaksanaan anggaran (DPA), seperti pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di beberapa kecamatan, juga simulasi penanganan Bencana tsunami di wilayah pesisir Cianjur Selatan pada Mei 2024 lalu.
"Saat itu kita libatkan 90 Relawan Tangguh Bencana (Retana) dari 18 desa pesisir di tiga kecamatan yakni Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta," jelas Asep.
Akan tetapi, lanjutnya, banyak juga kegiatan sosialisasi yang tidak ada DPA seperti saat diundang menjadi narasumber PK di berbagai instansi.
"Beberapa waktu lalu juga kita diundang oleh Polres Cianjur untuk memberikan edukasi dan pelatihan penanganan bencana (PB). Tapi penyelenggaranya bukan BPBD," ujarnya.
Tak hanya itu, menyiasati minimnya anggaran sosialisasi maka pihaknya membuat imbauan ke sekolah yang ada di Cianjur baik itu PAUD, SD, SMP, dan SMA sederajat untuk sosialisasi PK.
Selain itu, BPBD Kabupaten Cianjur bersedia memberikan ilmunya secara cuma-cuma. Sekolah cukup menyiapkan waktu.
"Dan beberapa sekolah menanggapi positif dan meminta kami untuk memberikan pelatihan pencegahan dan penanganan bencana. Kita pun akan sediakan praktisi dan narasumbernya secara gratis. Ini dalam rangka untuk bisa laksanakan sosialisasi tanpa menggunakan anggaran," beber Asep.
Tingginya antusias sekolah di Cianjur untuk menerima sosialisasi, tak luput dari trauma para murid, tenaga pengajar, hingga orang tua siswa setelah diguncang gempa hebat 5,6 magnitudo pada 21 November 2022 silam.
"Karena musibah 2 tahun lalu, mereka akhirnya antusias untuk mengetahui bagaimana caranya menghadapi bencana, khususnya gempa bumi. Kita pun pada akhirnya perlu menyesuaikan cara penyampaian materi karena yang dihadapi adalah anak-anak," tandasnya. (dens).